Laman

Sunday 5 February 2012

Mama Ijinkan Aku Bahagia Bersama Anakmu

(Gambar dikutip dari sini)

Hi sobat yang kesasar di Catatan Kang Somen... Udah satu minggu gak sempet nulis atau tepatnya lagi gak ada inspirasi. Namun kali ini saya mencoba menulis sebuah kisah cinta yang benar-benar nyata dan realita. Kisah ini aku tulis setelah mendapat ijin dari TS yang telah mencurahkan semua jeritan hatinya dari apa yang dia alami, dengan harapan temen-temen yang kesasar di blog saya bisa mengambil hikmah dan belajar dari cerita ini. Oke tidak usah panjang lebar selamat menikmati Jeritan Hati Wanita yang Mencoba untuk Setia Namun Akhirnya Semuanya Harus Berakhir Di Pertengahan Jalan Karena Seorang Mama Si Cowok.. J

Air mata ini tak henti-hentinya meneteskan air mata mengasi tersedu-sedu ketika kata-kata itu mencuat dari kata-kata mama seorang pria yang amat sangat saya sayangi, seorang laki-laki dengan segala kebaikan akkhlaknya yang saya yakin dia bisa menjadi imam yang baik bagiku dan anak-anakku kelak. Namun, semua itu hanya tinggal kenangan dan biarlah menjadi kisah masa laluku.

Sesak terasa hati ini ketika mama kamu mengutarakan sebuah kata yang singkat namun menusuk sanubari hatiku yang terdalam dan mengoyak bangunan cinta yang telah lama kita bangun dan kita perjuangkan. Tiada angin tiada badai mama kamu menyuruh kita mengakiri hubungan/jalinan cinta kita. Ketika rasa cinta ini mencapai puncaknya dan telah ketaruhkan harapan yang besar padamu bahwa engkau adalah sosok laki-laki yang bisa menjadi imam bagiku dan bisa membahagiakanku. Bahkan ketika hati ini mencoba ingin terus berjuang mama kamu mengeluarkan ancaman-ancaman padaku yang membuat nyaiku menciut sekecil atom.

Aku kagum dengan kebaikan akhlakmu, agamamu, dan seluruh perhatianmu untuk membuatku bahagia selama ini. Masih ingatkah kamu awal-awal engkau berjuang untuk mendapatkan cintaku?? Kita saling mengenal semenjak semester satu, meski berbeda jurusan namun Allah mempertemukan kita disebuah event kampus yang memaksa kita untuk bertemu meski beda jurusan. Dulu aku lumayan benci sama kamu tapi semuanya berubah jadi rasa sayang yang luar biasa, perjuanganmu, pengorbananmu dan ketulusan cintamu membuat hati ini meleleh tak bisa menolak kehadiran cintamu. Masih ingat di benakku ketika kamu mengutarakan rasa sayangmu sampai 6x dan selalu aku tolak. Namun, kamu tidak menyerah begitu saja dan tepatnya tanggal 15 juli 2011 kamu mengutarakan ketulusan cintamu yang ke-7 kalinya dan hati kecil ini menerima kehadiran cintamu. Keren juga ya perjuangan kamu sayang samapi 7x baru bisa aku terima. Kan Allah suka angka-angka ganjil apalagi angka 7.

Semenjak itu curahan kasih sayangmu padaku begitu melimpah bagaikan deburan ombak yang tak kunjung berhenti menghiasi lautan. Tidak pernah seklipun kau menyakitiku, buat aku sedih, menangis, dan hanya kebahagianlah yang selalu kau berikan padaku. Kau selalu ada buat aku, kau terima aku seutuhnya dengan segala kekurangan aku. Cintamu sungguh begitu tulus.. tau gak?? Dulu aku kamu itu gara-gara beda umur aku ma kamu, aku lebih tua 5 bulan namun perjuanganmu membuat hati ini terbuka kamu memang sosok yang baik dan pas di hatiku.

Di saat 4 taun kita berjuang saling mengisi satu sama lain, tertawa, ceria, dan segudang mimpi serta harapan telah kita ukir dan kita rencanakan. Di saat aq udh mulai sayang ma kamu dan menerima semua kekuranganmu dan keluargamu tiba-tiba badai itu datang tanpa di undang. Jika kamu tahu rasa hati ini begitu hancur berkeping tak karuan menerima kabar itu yupz harus putus dengan calon imamku.

Ketika pada pertengahan oktober lalu hati ini sempat galau tidak karuan layaknya kapas yang di tiup angin terombang ambing tak karuan. Karena aku tahu suatu hal yang benar-benar buruk dan parah dari sisi keluargamu. Ketika aku tahu bahwa Om yang tinggal dirumahmu bersama mama kamu ternyata belum pernah menikah dengan mamamu. Dulu aku berfikir bahwa mereka sudah menikah siri ternyata itupun tidak dilakukan. Ketika aku tahu bahwa mama kamu dan si om itu maaf ternyata kumpul kebo sekali lagi maaf jika ini cukup kasar. Sempat terlintas dihati ini untuk keluar dari zona ini, namun melihat kebaikan agamamu dan akhlakmu aku mencoba untuk tetap bertahan dengan semua ini.

Karena aku melihat semua adek-adek kamu dan kamu telah berusaha untuk menasehati mama kamu untuk berubah namun lagi-lagi sifat mama kamu yang keras membuat kalian tak berdaya. Aku terima semuanya karena bukan orangnya yang harus aku benci dan aku hindari namun semua sifat dan kelakuanya yang harus aku hindari. Dari situpun aku juga bisa belajar pelajaran hidup.

Aku berfikir semua yang dilakukan mama kamu sebagai wujud pemberontokan hati dan pelarian atas semua perlakuan ayah kamu pada mama kamu. Meskipun papa kamu seorang dokter tapi suka maen perempuan dan suka menghajar mama kamu. Mungkin itu yang membuat mama kamu seolah ingin menghibur dirinya meski jalan yang diambilnya amat sangat salah.

Aku kagum denganmu, karena kamu sudah terbiasa berfikir berat dan keras semenjak kecil dari kejadian yang kamu alami memaksamu untu dewasa sebelum waktunya. Ketika kutahu betapa hancurnya keluargamu hati ini galau tak karuan, dan ingin aku mengakiri semua ini. Tapi atas dukungan mama aku dengan melihat semua kebaikanmu mama menyuruhku untuk kuat dan terus berjuang. Untuk urusan keluargamu nantinya aku di suruh untuk merubahnya pelan-pelan. Aku berfikir inilah saatnya saya berjuang untuk agamaku, inilah ladang amal yang besar jika aku berhasil melakukannya.

Langkah awal perjuangan perubahan aku lakukan, aku mencoba mengajari adeknya yang paling kecil. Aku ajarin ngaji dan belajar. Karena aku berfikir dia masih kecil dan polos dan tentunya bisa dimasukin secara enak dan bisa diajari hal kebaikan seecara mudah. Aku berusaha dekat dengan adek-adek kamu dan mama kamu. Aku berusaha untuk memasuki kehidupan mereka dengan membawa sejuta misi agama dan pribadi. Sembari ngelesi adek-adeknya aku dekati kehidupannyaa, dan harapan itu mulai muncul ketika mereka mulai menjadikanku tempat curhat, keluar bareng dan bahkan mama dia juga mengundang mama aku makan malam. Semua kelihatan baik memang dari sisi luarnya. Bahkan suatu hal yang paling membahagiakan buat aku, harapan besar dari keluarganya mulai diberikan padaku atas apa yang telah aku berikan. Bahkan mama kamubilang ke aku akan melamar meminta aku ke keluargaku untuk kamu.

Namun, semuanya tinggal mimpi belaka. Tiada masalah apapun tiba-tiba bagaikan roller coaster semuanya berubah seratus delapanpuluh derajat seecara sekejap dan seperti mimpi di siang bolong, bagaikan mentari terbit dari barat. Tidak ada sebab dan salah, tidak ada miss sama sekali hantaman ombak itupun menghancurkan bangunan cinta kita. Mama kamu meminta kita untuk putus tanpa ada alasan yang jelas yang bisa kau cerna dengan akal sehatku. Meski semua adek-adek kamu belain aku dan kamu berjuang keras demi cinta kita, namun deru ombak putus dari mama kamu layaknya gelombang sunami yang meluluh lantahkan bangunan kokoh cinta kita.

Mimpiku untuk menjadikan imam bagiku harus terhenti untuk saat ini, mimpiku untuk merubah adek dan keluargamu tak sanggup aku tuntaskan dan harus terhenti di tengah jalan. Di saat aku sudah bisa iklas menerima kekuranganmu dan semua kekurangan keluargamu, meski keluargamu broken alias hancur aku tepikan itu semua, meski mama kamu dan ayah kamu yang jarang sholat aku tepikan semua itu dengan harapan bisa merubahnya. Namun semua itu hanya tinggal kenangan dan menjadi sebuah catatan sejarah hidup aku. Seandainya keluarga aku tahu tentang kehidupan keluargamu yang sebenarnya sudah pasti mereka tidak akan setuju karena keluarga besar aku masih keturunan ningrat dan keturunan priyayi, yang pastinya agamis banget dan sangat menilai dari sisi agamabanget, namun mama aku dan aku membawa pemikiran lain dengan harapan setelah menikah kelak bisa merubahnya pelan-pelan. Niatan itu harus terhenti sampai di sini, niat baikkupun harus terhenti dan tak sanggup melawan kerasnya karang yang dipancangkan mama kamu.
Karena rasa sayangmu padaku yang berlebih dan tidak ingin membuat aku menderita karena mama kamu. Pada akhirnya kau hentikan perjuangan cinta ini meski itu semua cukup berat bagiku dan bagimu. Saya tahu semua perjuanganmu dengan segala upaya dan usahamu untuk mempertahankan semua ini, namun lagi-lagi karena rasa sayangmu yang berlebih dan tidak ingin melihatku tambah menderita nantinya engkau ambil jalan ini yaitu merubah ikatan cinta menjadi ikatan sahabat. Sulit menerima ini semua, sakit menerima kenyataan ini, pertama menjalani semua tanpamu aku seperti orang stress karena kehilanganmu, merasa berat banget karena kamu adalah yang terbaik buat aku dan bisa mnerima kau apa adanya.

Tiap hari kuisi hari-hariku dengan menangis. Bahkan karena tidak ingin ini semua berakhir aku layangkan ancaman bahwa aku akan pergi dan mau bunuh diri demi mempertahankan cinta ini (namun itu hanya ancaman saja dan gak mungkin lah aku lakukan), namun usaha itupun juga tidak bisa berhasil, jahat memang aku padamu egosi tanpa memikirkan perasaanmu yang berkecamuk antara cinta dan keluarga. Tapi alhamdulilah moment itu terjadi setelah aku selesai sidang tugas akhir dan tinggal revisi saja. Meski kita sudah tidak terikat jalinan cinta rasa sayangmu padaku tidak pernah kau hentikan. Kau kuatkan aku setiap detik sampai aku benar-benar bisa lepas darimu dan dari ini semua. Sampai aku bisa berdiri tegak dan kuat di atas kaki ini dan menganggap kamu sebagai seorang sahabat baik bagiku bukan lagi calon imam bagiku. Kau masih sering menemaniku secara diam-diam ketika hati ini tidak kuat untuk tetap tegak.

Susah memang melupakanmu dan semua mimpi-mimpi kita, karena aku tidak yakin bisa mendapatkan sosok laki-laki yang sama baiknya dan sama sayangnya seperti semua yang telah kamu lakukan ke aku. Jujur rasa cinta ini masih belum hilang dan msih cukup sulit untuk kuhapus meski hati ini sudah kuat tanpamu. Ketika aku tahu beberapa hari yang lalu kalau ternyata kamu punya penyakit yang lumayan parah, aku ingin banget balikan sama kamu, pengen berusaha ngomong baik-baik ke mama kamu dan merawatmu sampai sembuh.
Dari kecil kamu tidak pernah atau sangat jarang mengembangkan senyum di wajah tampanmu, kau begitu menderita secara  batin atas semua perlakuan ayah-ibumu. Seolah-olah mama kamu begitu tega merampas semua kebahagianmu. Ketika kamu mulai bisa bahagia, tersenyum dan kelihatan fress saat bersamaku. Teman-teman kamupun juga bilang begitu padaku, namun lagi-lagi harus terampas karena kekerasan sifat mama kamu. Bukan berarti aku menyalahkan mama kamu, hanya masih belum masuk saja di akal dan logikan saya sebagai sesama wanita tega melakukan ini semua. Apapun itu dia tetep mama kamu, surgamu ada di telapak kakinya. Tetaplah setia dan baik padanya dan teruslah berusaha dan berdo’a untuknya agar Allah sayang padanya dan memberikan hidayahnya. Siapa tahu semua pengorbananmu bisa meluluhkan hatinya nanti.

Semua kisahku dan kisahmu biarlah menjadi pengalaman berharga bagiku, semua kebaiaknmu semoga terbalas dengan mendapatkan sosok wanita yang jauh lebih baik dan pantas untukmu. Bukankah Allah berjanji akan mempertemukan orang baik dengan orang baik.

Terimakasih buat semua perhatianmu selama ini, bahkan ketika aku cerita bahwa tidak lama setelah kita putus ada sosok laki-laki yang dulu pernah aku kagumi meminta ijin untuk menjalinan hubungan yang serius dan ingin melamarku kamu dengan kuat mendukungku. Bahkan itu yang kamu inginkan, kamu ingin aku bahagia meski tak memiliki. Inikah bukti cinta sejatimu?? Melihatku bahagia meski tak bersamamu. Bahkan kamu berjanji padaku tidak akan menikah sebelum akmu menikah dan bahagia sebagai tebusan rasa bersalah mama kamu yang telah jahat padaku.

Aku begitu terharu atas semua ketegaranmu dan kedewasaanmu, keiklasanmu melepasku bersama dengan laki-laki lain meski aku yakin hatimu sakit seperti tertusuk seribu duri. Didepanku kau selalu kembangkan senyum ceria demi menguatkan aku dan kuat menatap masa depanku. Cinta tulusmu tak akan pernah bisa kulupkan, makasih buat semuanya buat dukunganmu dan do’amu agar aku bisa bahagia dengan laki-laki yang serius ingin meminangku. Meski semuanya belum pasti, aku banyak belajar dari kisah kita. Tidak akan ku taruh rasa sayang ini seblum dia resmi menjadi imam aku.

Insyaallah berlanjut dengan kisah cintanya dengan laki-laki yang masih dalam proses ta’aruf meski tidak di awali dengan percintaan, kita doakan semoga si cewek benar-benar bisa bersama dengan laki-laki yang baru yang isnyaallah bisa membahagiakanya. (Biar kisah ini berlanjut gan dan ane bisa berkreasi lagi.. J)
Yah itulah cerita singkat yang aku tulis dari hasil curhatnya padaku kawan, banyak manfaat yang bisa kita ambil hikmahnya dari cerita tersebut. Ini realita bukan fiksi belaka. Karena misi saya menulis selalu apa yang saya lihat dan apa yang aku dengar.

Kita harus adar bahwa agama itu sangatlah penting bagi kita insan muslim sebagai penyejuk hati kita sebagai bekal dan pegangan hidup kita. Akhlak mulia di bina dari bekal agama yang baik. Janganlah terlalu berharap dan meletakan kasih sayangmu pada manusia atau dunia karena semua itu hanya bohong belaka. Cintaiah wanita, istri, suami, anak, orangtua, harta dan semua yang ada didunia ini swajarnya karena smua itu hanya titipan Allah Azza Wajallah semata. Suatu saat dengan sekejap mata jika Allah berkehendak akan di ambil secara sekonyong-konyong.

Tambatkan cinta sejatimu hanya untuk Allah semata, kuraslah rasa sayang dan kasihmu yang utama hanya untuk Allah semata. Karena semakin cinta kita padaNya semkin Allah cinta dan sayang pada kita. Janganlaj kita membenci orang lain berlebihan karena bisa jadi musuhmu nanti orang yang paling engkau sayangi dan orang yang engkau sayangi nantinya dia musuh abadimu.

Tetaplah tegak dan tersenyum menyambut hari esok kita, karena mentari akan tetap bersinar inysaallah. Malam akan segera datang dan siangpun akan cepat menggatikan malam. Sakit akan segera tergantikan dengan kesembuhan. Itulah  janji Allah pada hambanya, jangalah terlalu larut dalam kesedhan yang tak berujung. Terlalu hina kita jika harus hanyut dan larut dalam kesedihan duniawi yang hanya sementara dan mainan belaka. Keep smile always.. La Tahzan Jangan Besedih don’t be sad cause Allah always by your side. You are never ever alone Allah is love forever.. J

salam hangat selalu.. somen_49

No comments:

Post a Comment