Orang yang cerdas dan bisa berfikir jernih pasti akan tersadar dan mengakui bahwa Islam adalah luar biasa dan Nabi besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sebaik-baik panutan dan setiap apa yang keluar dari lisannya adalah benar dan tidak di ikuti hawa nafsu serta setiap perbuatannya adalah sebaik-baik contoh. Berikut pengakuan dari beberapa tokoh besar di dunia dalam tulisan buku-bukunya:
1. Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi adalah tokoh kemerdekaan India dari Inggris dengan gerakan anti kekerasan. Pergerakannya ini memberikan insipirasi kepada rakyat di koloni-koloni lain untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Karena ajaran Gandhi tentang 'ahimsa' (non-kekerasan), Inggris dan India melaksanakan pengalihan kekuasaan secara paling bersahabat dari si penjajah kepada yang terjajah dalam sejarah.
Tentang Muhammad SAW, Gandhi berujar:
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (buku biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung."
Mahatma Gandhi adalah tokoh kemerdekaan India dari Inggris dengan gerakan anti kekerasan. Pergerakannya ini memberikan insipirasi kepada rakyat di koloni-koloni lain untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Karena ajaran Gandhi tentang 'ahimsa' (non-kekerasan), Inggris dan India melaksanakan pengalihan kekuasaan secara paling bersahabat dari si penjajah kepada yang terjajah dalam sejarah.
Tentang Muhammad SAW, Gandhi berujar:
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (buku biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung."
2. Michael H Hart
Michael H Hart adalah seorang guru besar astronomi dan fisika perguruan tinggi di Maryland, Amerika Serikat. Pada tahun 1978, pria kelahiran 28 April 1932 ini menulis buku berjudul 'The 100'. Buku ini memuat 100 tokoh yang memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Konsep buku ini secara luas banyak ditiru. Dalam buku ini, Hart menempatkan Muhammad di peringkat pertama daftar '100 Tokoh yang Berpengaruh di Dunia'.
Dalam bukunya, Hart berkata:Michael H Hart adalah seorang guru besar astronomi dan fisika perguruan tinggi di Maryland, Amerika Serikat. Pada tahun 1978, pria kelahiran 28 April 1932 ini menulis buku berjudul 'The 100'. Buku ini memuat 100 tokoh yang memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Konsep buku ini secara luas banyak ditiru. Dalam buku ini, Hart menempatkan Muhammad di peringkat pertama daftar '100 Tokoh yang Berpengaruh di Dunia'.
"Pilihan saya untuk
menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi
dialah satu-satunya yang sukses baik dalam tataran sekuler maupun agama,"
(hlm. 33)
"Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar."
"Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar."
"Lamar Tine, seorang
sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya
fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya
hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang
berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad?
Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah
menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka
sendiri.
"Sementara Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
"Sementara Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
3. Thomas Carlyle
Thomas Carlyle yang lahir pada 4 Desember 1795 adalah seorang penulis sekaligus sejarawan asal Skotlandia. Ia berasal dari keluarga Kristen yang agamis. Pada awalnya diharapkan mengikuti jejak orangtuanya dan menjadi pendeta. Tapi ketika kuliah di Universitas Edinburgh, ia berhenti menjadi orang percaya (menjadi atheis). Walaupun demikian, nilai-nilai calvinisme tetap ia pertahankan hingga akhir hidupnya. Kombinasi antara temperamen religius ini dengan hilangnya iman kepercayaannya terhadap kekristenan tradisional membuat karya-karya Carlyle menarik untuk orang-orang pada zaman Victoria yang sedang bergumul dengan perubahan politik dan ilmu pengetahuan yang mengancam hierarki sosial tradisional mereka.
Dalam bukunya yang berjudul “His Heroes and Heroworship”, Carlyle mengungkapkan,
“Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade. Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.
Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan UU dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena pada kenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.
Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasi dari selain-Nya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.
Hati manusia mulia putra padang pasir ini penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi."
Thomas Carlyle yang lahir pada 4 Desember 1795 adalah seorang penulis sekaligus sejarawan asal Skotlandia. Ia berasal dari keluarga Kristen yang agamis. Pada awalnya diharapkan mengikuti jejak orangtuanya dan menjadi pendeta. Tapi ketika kuliah di Universitas Edinburgh, ia berhenti menjadi orang percaya (menjadi atheis). Walaupun demikian, nilai-nilai calvinisme tetap ia pertahankan hingga akhir hidupnya. Kombinasi antara temperamen religius ini dengan hilangnya iman kepercayaannya terhadap kekristenan tradisional membuat karya-karya Carlyle menarik untuk orang-orang pada zaman Victoria yang sedang bergumul dengan perubahan politik dan ilmu pengetahuan yang mengancam hierarki sosial tradisional mereka.
Dalam bukunya yang berjudul “His Heroes and Heroworship”, Carlyle mengungkapkan,
“Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade. Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.
Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan UU dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena pada kenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.
Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasi dari selain-Nya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.
Hati manusia mulia putra padang pasir ini penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi."
4. Gustave Le Bon
Le Bon adalah seorang psikolog sosial Perancis yang lahir pada 7 Mei 1841. Karya psikologi massa menjadi penting pada patuh pertama abad ke-20 ketika digunakan oleh para peneliti media seperti Hadley Cantril and Herbert Blumer untuk menggambarkan reaksi kelompok subordinat kepada media. Ia juga merupakan salah seorang yang mempopulerkan teori bawah sadar yang kritis selama pembentukan teori baru dalam aksi sosial.
Dalam bukunya yang berjudul 'Peradaban Islam dan Arab'(terjemahan, red), ia berkata:
“Jika kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakan bahwa di antara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama. Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan. Hal yang patut diperhatikan dalam kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”
Le Bon adalah seorang psikolog sosial Perancis yang lahir pada 7 Mei 1841. Karya psikologi massa menjadi penting pada patuh pertama abad ke-20 ketika digunakan oleh para peneliti media seperti Hadley Cantril and Herbert Blumer untuk menggambarkan reaksi kelompok subordinat kepada media. Ia juga merupakan salah seorang yang mempopulerkan teori bawah sadar yang kritis selama pembentukan teori baru dalam aksi sosial.
Dalam bukunya yang berjudul 'Peradaban Islam dan Arab'(terjemahan, red), ia berkata:
“Jika kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakan bahwa di antara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama. Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan. Hal yang patut diperhatikan dalam kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”
5. Will Durant
Will Durant adalah seorang filosof dan sejarawan yang berasal dari Amerika Serikat. Durrant lahir pada 5 November 1885. Ia terkenal dengan tulisannya 'The Story of Civilization' dalam 11 volume yang dipublikasikan antara tahun 1935 dan 1975. Ia sebelumnya terkenal dengan tulisannya yang berjudul 'The Story of Philosophy' yang ditulis pada tahun 1926 yang disebut-sebut membantu kepopuleran dunia filsafat.
Dalam dua buku sejarahnya, ia menulis:
“Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak. Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama yang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Alquran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”
Will Durant adalah seorang filosof dan sejarawan yang berasal dari Amerika Serikat. Durrant lahir pada 5 November 1885. Ia terkenal dengan tulisannya 'The Story of Civilization' dalam 11 volume yang dipublikasikan antara tahun 1935 dan 1975. Ia sebelumnya terkenal dengan tulisannya yang berjudul 'The Story of Philosophy' yang ditulis pada tahun 1926 yang disebut-sebut membantu kepopuleran dunia filsafat.
Dalam dua buku sejarahnya, ia menulis:
“Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak. Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama yang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Alquran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”
6. Edward Gibbon
Edward Gibbon adalah seorang sejarawan Inggris yang lahir pada 16 Januari 1794. Selain itu ia juga pernah menjadi anggota parlemen. Karyanya yang paling populer adalah 'The History of the Decline and Fall of the Roman Empire' yang dipublikasikan dalam 6 volume di pada tahun 1776 dan 1788.
Dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”, ia mengatakan:
“Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama.”
Edward Gibbon adalah seorang sejarawan Inggris yang lahir pada 16 Januari 1794. Selain itu ia juga pernah menjadi anggota parlemen. Karyanya yang paling populer adalah 'The History of the Decline and Fall of the Roman Empire' yang dipublikasikan dalam 6 volume di pada tahun 1776 dan 1788.
Dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”, ia mengatakan:
“Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama.”
7. James A. Michener
Michener adalah seorang penulis yang berasal dari Amerika yang lahir pada 3 Februari 1907. Salah satu karya besar dari Michener adalah 'Tales of the South Pacific' yang memenangkan penghargaan Pulitzer untuk fiksi pada tahun 1948.
Dalam bukunya yang berjudul 'Islam: The Misunderstood Religion' ia menulis:
“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil, dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.
Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu karena menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” adalah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: 'Tiada tuhan selain Allah'.
Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan umatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.’
Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan umatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.”
Michener adalah seorang penulis yang berasal dari Amerika yang lahir pada 3 Februari 1907. Salah satu karya besar dari Michener adalah 'Tales of the South Pacific' yang memenangkan penghargaan Pulitzer untuk fiksi pada tahun 1948.
Dalam bukunya yang berjudul 'Islam: The Misunderstood Religion' ia menulis:
“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil, dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.
Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu karena menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” adalah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: 'Tiada tuhan selain Allah'.
Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan umatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.’
Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan umatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.”
Tulisan-tulisan tersebut di kutip dari Sumber Berikut
ada award buat blog kamuh, buka ke http://rynemblog.blogspot.com/2012/09/the-pink-award-meski-pink-tapi-sumpah.html
ReplyDelete