Laman

Sunday 8 January 2012

Siapakah Yahudi, Nasrani, dan Shaabi'in??

Untuk coretan kali ini saya ingin sedikit mengenal tentang siapakah Yahudi, Nashara, dan Shaabi'in itu?? Munculnya keinginan untuk menuliskan hal ini dilatarbelakangi rasa ingin tahu saya ketika banyak sekali orang yang sering menggunakan istilah Yahudi baik dimedia maupun diperbincangan kalangan umat muslim. Saya sangat sadar atas kemampuan dan bekal ilmu yang saya miliki amat sangat kurang mumpuni untuk mengulas tentang ini. Untuk itu saya mengambil dari beberapa referensi sehingga insyaallah apa yang saya tulis bukan menurut pendapat saya pribadi melainkan dari pembahasan-pembahasan dari orang-orang yang benar-benar mengerti dan faham tentang hal ini. Sehingga temen-temen yang kesasar di Catatan Kang Somen ini tidak tersesat dan insyaallah bisa mengerti dan bertambah pengetahuanNya.

Mari kita resapi and mengerti Firman Allah Azza Wajalla dalam Surah Al Baqarah ayat 62 berikut:

 إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ الَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِيْنَ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْ
Sesungguhnyaorang-orangyang beriman dan orang-orang yang jadi Yahudi dan Nasrani dan Shabi'in, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan beramal yang shalih, maka untuk mereka adalah ganjaran di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada ketakutan atas mereka, dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka-cita.

TafsirNy:
"Sesungguhnya orang-orang beriman" yakni. umat muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam umat Islam ini.

"Dan Orang-orang Yahudi" yakni, umat Nabi Musa. Mereka dinamakan Yahudi karenadinasabkan kepada anak tertua Nabi Ya'qub yaitu Yahudza, yang kemudian terbiasa disebut Yahudi.

"Dan Nashara" yakni, umat Nabi Isa. Ada beberapa sebab mereka dinamakan Nashara bentuk jama' dari nashrani di antaranya, bahwa mereka pernah singgah di suatu tempat yang bernama naashirah yang sekarang terkenal dengan sebutan nazaret.

"Dan shabi-in" Orang-orang Shabi-in ini ada beberapa macam diantaranya:
  1. Shabi-in yang musrikin, yang tidak termasuk dalam pujian Allah di ayat yang mulia ini, yaitu para penyembah bintang dan lain-lain.
  2. Shabi-in yang masuk kedalam ahlul kitab (Yahudi dan Nashara), yaitu mereka yang mengikuti syari'at Nabi Musa dan Nabi Isa sebelum Taurat dan Injil diubah oleh tangan-tangan kotor manusia. Mereka inilah yang masuk dalam pujian Allah dalam ayat diatas.
  3. Mereka yang tidak memiliki agama yang tetap untuk diikuti dan syari'at yang dapat diamalkan. Akan tetapi mereka mengenal Allah yang Esa dan mereka tidak mengadakan kekafiran. Mereka inilah Kaum Shabi-in yang tetap tinggal diatas fitrahnya.
"Barang siapa yang beriman kepada Allah" yakni dengan mengtauhidkan-Nya dengan tiga maca tauhid, yaitu:
  1. Tauhid Rububiyyah. Yaitu mengesakan Allah dalam penciptaan, kekuasaan, dan pengaturan-Nya.
  2. Tauhid Uluhiyyah atau 'ubudiyyah. yaitu mengesakan Allah di dalam beribadat kepada-Nya.
  3. Tauhid asmaa' wash shifat. Yaitu mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
(Al Qaulul mufid 'Ala Kitabit Tauhid juz 1 hal 7 s/d 18 oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin).

"Dan hari akhir" meliputi Iman kepada seluruh hukum-hukum akhirat seperti adanya azab dan nikmat kubur, kebangkitan dengan ruh dan jasad, syurga dan neraka dan lin-lain.

"Dan Beramal Shalih" amal shalih tidak akan diterima kecuali setelah memenuhi dua syarat:
  1. Berama dengan Ikhlas kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun juga.
  2. Di dalam beramal wajib mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jika hilang salah satu dari syarat diatas, maka tidak diterima dan tidak dinamakan amal shalih yang dikehendaki Allah. Imma dia akan masuk kedalam syirik kalau dia beramal bukan karena Allah atau masuk kedalam bid'ah jika dia beramal tidak mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Maka mereka akan mendapat ganjaran mereka disisi Tuhan mereka" yakni, mereka yang tersebut diatas yang beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal salih sesuai dengan apa-apa yang Allah syariatkan melalui lisan Nabi-Nya yang mulia Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dengan syarat orang-orang yang beriman tetap atas keimananNya tidak murtad sampai wafatnya. dan orang-orang Yahudi, Nashara  dan Shabi-in sekarang ini sesudah diutusnya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka beriman kepadanya dan kepada Al Qur'an yang ia bawa dan mereka tetap atas ke-Islaman mereka sampai wafat. Maka kepada mereka inilah Allah menyatakan akan memberi ganjaran.

"Dab tidak ada ketakutan atas mereka" yakni tentang apa-apa yang akan mereka hadapi dari segala urusan akhirat.

"Dan tiadalah mereka berduka cita" apa-apa yang luput dari mereka dari urusan-urusan dunia.

Adapun sebab turunya ayat ini sebagai mana diterangkan mujahid: Telah berkata salman, "Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tenang ahlai Agama yang aku pernah bersama mereka, " lalu salman menerangkan tentang shalat mereka dan ibadah mereka, maka turunlah ayat ini.

Berkata As Suddy: Ayat ini diturunkan tentang shahabat-shahabat Salman Al Farisy ketika ia bercerita kepadaNabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ia menerangkan shahabat-shahabatnya, ia berkata, " mereka puasa dan shalat dan mereka beriman kepadamu dan mengakui sesunggunya engkau akan di utus sebagai Nabi. "Lalu Allah menurunkan Ayat ini"

Selanjutnya As Suddy menjelaskan, "Adalah Imannya Yahudi, sesungguhnya barang siapa yang berpegang dengan Taurat dan sunnah Musa sampai datang Isa. Maka tatkala Isa telah datang (telah diutus), barang siapa yang tetap berpegang dengan Taurat dan Sunnah Musa dan tidak meninggalkannya dan tidak mengikuti Isa, dia adalah termasuk orang binasa. Sedangkan Imannya Nashara, barang siapa yang berpegang dengan Injil diantara mereka dan syari'at-syari'at Isa, dia adalah seorang mu'min yang diterima keimananya  sampai datang (diutusnya) Muhammad Sallallahu 'alaihi wa sallam. Maka barang siapa yang tidak mengikuti Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diantara mereka dan tidak meninggalkan yang ada pada mereka dari sunnah Isa dan Injil, dia adalah termasuk orang yang binasa."


Dari keterangan di atas dapat diketahui dengan jelas, bahwa kaum Yahudi, Nashara, dan Shabi-in yang beriman kepada Allah dan hari akhir dalam ayat yang sedang kita tafsirkan ini ada dua macam keadaan:

  1. Sebelum di utusnya Rosulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka wajiblah masing-masing umat beriman kepada Rosul yang diutus kepada mereka dan mengikuti Sunnahnya dan berpegang kepada kitab yang diturunkan kepadanya.
  2. Sesudah diutusnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka wajiblah bagi seluruh umat manusia beriman kepadanya dan kepada kitab AL Qur'an yang diturunkan kepadanya dan mengikuti sunnahNya dan mereka meninggalkan segala ajaran yang ada pada mereka, kemudian mereka masuk secara keseluruhan kedalam agama Islam agama para Nabi dan Rosul Allah. Mereka inilah yang sebenar-benarnya orang-orang yang beriman.
Wallahualam.....
Referensi:
1. Al Massaa-Il (Masalah-masalah agama) Jilid 1 (Abdul Hakim bin Amir Abdat)
2. Tafsir Ibnu Jarir.
3. Tafsir Ibnu Katsir.'
4. Tafsir Fath-hul Qadir oleh Imam Asy Syaukani

No comments:

Post a Comment