(Gambar dikutip dari sini) |
Ambilah sikap tengah-tengah dalam menyikapi setiap apa yang engkau dapatkan..
Bukankah setelah gelap malam akan segera di sambut indahnya sinar mentari pagi..
Dan mendung tak selamanya kalbu..
Hitam pekatnya awan yang menggelapkan bumi akan segera di belah oleh terangnya sinar mentari..
Gelapnya malam yang mencekap segera di terangi indahnya sinar rembulan dan bintang yang menghiasi langit nun indah..
Hujanpun akan segera reda berganti dengan terang benderang yang menyejukan hati dan pikiran..
Kesakitan akan segera di susul dengan kesembuhan dan Kesedihanpun akan segera di sambut kebahagiaan.. Untuk itu nikmatilah kesedihanmu karena tidak ada yang abadi di dunia ini begitupun kesedihanmu...
Seperti bait-bait kata yang kususun diatas itulah janji mutlak Allah Azza Wajalla, dan kitapun sudah menjumpainya dikehidupan sehari-hari. Untuk itu nikmatilah kesedihan yang kita dapatkan, karena dengan menikmatinya semuanya akan terasa ringan dan indah. Dan kebahagiaan itu akan amat sangat terasa ketika kita pernah merasakan kesedihan yang begitu pedih menghujam hati. Dengan begitu insyaallah kita bisa menjadi hambanNya yang sangat bersyukur atas setiap yang diberikan pada kita. Tidak mudah memang tapi bukan berarti tidak bisa bukan, dengan sedikit paksaan semuanya akan bisa kita lakukan.
Ketika kegelisahan dan kegalauan menggelayuti dan menyesakkan dada maka ajaklah pikiranmu untuk terbang melayang merenungi masa-masa dimana kesediahan yang lebih parah yang pernah kita alami. Dengan kesedihan yang lebih amat sangat sedih kita dapat melaluinya dan bisa tersenyum lebar, maka tidak ada celah bagi hati ini untuk bersedih terhadap cobaan yang datang hari ini. Setelah sejenak melambung ke-kesedihan yang lalu, ajaklah terbang kembali pikiranmu untuk mengingat masa-masa bahagia setelah kesedihan itu berlalu dengan begitu maka tidak ada celah dihati untuk gamang dan linglung berlebihan terhadap kesedihan yang kita alami saat ini.
Hidup kita terlalu singkat didunia ini, amat sangatlah sia-sia jika harus berlarut dalan kesedihan dan kegalauan yang melanda di hati. Bukan berarti kegalauan itu tidak perlu, pada saat tertentu kegalauan itu diperlukan untuk menjadikan diri kita lebih bersyukur dan menguatkan hati dan pikiran ini. Kalau kita sedikit lebih jeli Galau itu muncul karena Asa, Mimpi, Keinginan, dan Cita-cita yang belum dapat tersamapaikan atau kita capai. Untuk itu disaat kita bermimpi tinggi persiapkanlah hati dan pikiran ini unutk jatuh sejatuh jatuhnya sehingga ketika mimpi itu gagal kita sudah siap mengahadapi kegalauan tersebut.
Janganlah terlalu berharap lebih pada apa yang ada di dunia, namun berharap lebihlah pada Allah Azza Wajalla yang memberikan dan menjanjikan suatu yang pasti. Berharap pada manusia itu tidak benar dan beraharap pada makhluk itu amat sangat tidak dibenarkan. Tidak ada tempat berlabuh, berkeluh kesah, dan meminta selalin pada Allah. Allah begitu senang menerima keluh kesah hambanya, tidak sedikitpun marah karena setiap hari hambanya meminta dan mengeluh padaNya. Di sepertiga malam hambanya merengek meminta-minta padaNya namun Allah justru semakin senang. Bandingkan dengan kita, di siang hari saja kita di mintai bantuan orang kadang kita gak mau atau ada pula yang marah, apalagi di sepertiga malam ada orang ketok-ketok pintu minta bantuan dana buat bangun masjid bisa di gampar ntu orang.
Sudah jelas bukan, tidak ada lagi alasan untuk tidak menikmati kesedihan yang kita terima. Dan tidak ada alasan untuk bersandar selain hanya kepada Allah Ya Rabb yang aha pemurah dan lagi maha penyayang. Rabb yang selalu cinta pada hambanya yang mengingatnya baik di kala duduk, berbaring, berjalan, dikala susah dan di kala senang.
Never ever sad.. La Tahzan.. Jangan Bersedih dan Ojo Nelongso life must go on and our bright future waiting us. Do more and less complaint keep spirit and always optimist to face everything on front of us... Ganbatte..... somen_49
aminnnn....
ReplyDelete