Beberapa hari yang lalu tangan ini tergerak untuk membuka salah satu sosmed yang sangat di gandrungi kalayak ramai mulai dari yang muda, anak-anak, orang tua dan hampir segala lini lapisan masyarakat menyukainya. Yupz TWITTER namanya, sebuah time line yang sangat menarik yang di ulas oleh salah satu inspirator muda yang memiliki semangat untuk membawa perubahan untuk menjadikan islam berjaya kembali. Felix Siauw seorang mualaf yang sangat gigih menyamapaikan kebenaran dan mengajak kebaikan. Tema yang di angkat saat itu adalah tentang IBU, ya dimana sering kita anak muda masa kini yang balelo alias berontak dengan segala nasehat dan arahan-arahan dari sang Ibu.
Dengan enteng mereka berkata, ah.. si ibu ma gak gauuull gitoeuh.. ini zaman modern ma jadi mama ga usah terlalu membatasi gua harus ini itu, pakai acara harus pakai jilbab gak boleh ini itu. Ntar aku kan ga punya temen bisa-bisa and temen-temen bisa bilang kalau dua ini anak kuper alias kampungan... tenang aja maa... paaa.. gua udah gede udah bisa mengatur dan menentukan jalan hidup gua sendiri. Mama tinggal dukung and doakan aja yang terbaik buat gua. Dan masih banyak susunan kata yang seolah-olah gak butuh dengan yang namanya aturan sang Bunda.
Sobat sekalian renungkan bait-bait kata berikut, semoga kita bisa bergetar dan tergerak untuk semakin sadar betapa apa yang Bunda nasehatkan untuk kita adalah super sekali. Dan ketika Bunda kita yang harus butuh bimbingan dari kita nasehatkan dengan penuh kelembutan, Insyaallah semuanya akan berubah pelan-pelan.
Felix Siauw - 22 Jun 2012
1.
saat kau kecil kau bertanya kepadaku | "bunda, mengapa semua orang
bebas bermain berkejar-kejar, sementara aku harus belajar?"
2. seringkali engkau menangis mengadu | "bunda, mengapa saat temanku dikelilingi mainan, sementara aku harus menghafalkan ayat Al-Qur'an?"
3. engkau juga selalu mengeluh | "bunda, mengapa anak yang lain boleh membaca manga, sementara aku harus mengerti banyak bahasa?"
4. mungkin engkau juga berpikir | "bunda, mengapa tak semua permintaanku dikabulkan, seringkali aku meminta namun tak diberikan?"
5. anakku, dengarkanlah bunda untuk saat ini | dengarkan saja bunda, suatu saat nanti bila telah sampai waktumu, kau akan tahu
6. anakku, mungkin bunda tak dapat mengungkapkan semua dengan kata | namun bunda menyimpan rencana terbaik bagimu dalam dada
7. saat kau beranjak dewasa | kau akan terbang lebih tinggi dari yang lainnya, berlari lebih cepat daripada yang lainnya
8. orang-oranglah yang akan membaca tentang ceritamu, dan engkau akan dikejar karena ilmumu, dan semua pintamu akan dikabulkan bagimu
9. saat telah mulai baligh engkau berucap | "aku sudah besar, bunda boleh berhenti bersikap terlalu khawatir, aku sudah pintar"
10. saat beranjak dewasa engkau berteriak kepadaku | "mengapa tak boleh aku bercinta, kau tahu aku sekarang sudah dewasa"
11. ketika telah bekerja kau katakan | "aku memiliki hidupku sendiri, aku berhak menentukan jalanku sendiri"
12. dan bila engkau memiliki hidupmu sendiri | "aku tak miliki banyak waktu, bila sempat aku akan menjengukmu"
13. anakku, perhatikan bunda | seorang anak mungkin berubah dewasa, namun menjadi bunda berarti untuk selamanya
14. anakku, dengarkan bunda kali ini | jangan tergesa-gesa bercinta memadu nikmat, bila engkau belum siap, itu alamat maksiat
15. engkau mungkin bisa melihat masa depanmu dengan jelas | namun mataku yang mulai rabun melihatnya dengan lebih jelas
16. bunda tersenyum mendengar alasanmu, anakku datanglah semasa engkau sempat | lagipula seluruh waktuku sedari dulu telah kugadai untukmu
17. bila masa tuaku tiba di sebuah waktu | aku benci merepotkan engkau, aku memahami sekarang ada anak istri yang harus engkau beri waktu
18. mungkin bunda sudah pikun untuk sekedar memanggil namamu | namun bunda akan selalu mengingatmu dalam shalat dan doaku, annakku
19. saat bunda pergi suatu saat nanti, tak perlu jatuh tangismu menderai | bahagia bunda bila engkau menyembah Ilahi Rabbii
20. sesal bunda hanya satu, kenapa bunda tak bisa lebih lama bersamamu | menjagamu dari maksiat dan membimbingmu selalu dalam taat
2. seringkali engkau menangis mengadu | "bunda, mengapa saat temanku dikelilingi mainan, sementara aku harus menghafalkan ayat Al-Qur'an?"
3. engkau juga selalu mengeluh | "bunda, mengapa anak yang lain boleh membaca manga, sementara aku harus mengerti banyak bahasa?"
4. mungkin engkau juga berpikir | "bunda, mengapa tak semua permintaanku dikabulkan, seringkali aku meminta namun tak diberikan?"
5. anakku, dengarkanlah bunda untuk saat ini | dengarkan saja bunda, suatu saat nanti bila telah sampai waktumu, kau akan tahu
6. anakku, mungkin bunda tak dapat mengungkapkan semua dengan kata | namun bunda menyimpan rencana terbaik bagimu dalam dada
7. saat kau beranjak dewasa | kau akan terbang lebih tinggi dari yang lainnya, berlari lebih cepat daripada yang lainnya
8. orang-oranglah yang akan membaca tentang ceritamu, dan engkau akan dikejar karena ilmumu, dan semua pintamu akan dikabulkan bagimu
9. saat telah mulai baligh engkau berucap | "aku sudah besar, bunda boleh berhenti bersikap terlalu khawatir, aku sudah pintar"
10. saat beranjak dewasa engkau berteriak kepadaku | "mengapa tak boleh aku bercinta, kau tahu aku sekarang sudah dewasa"
11. ketika telah bekerja kau katakan | "aku memiliki hidupku sendiri, aku berhak menentukan jalanku sendiri"
12. dan bila engkau memiliki hidupmu sendiri | "aku tak miliki banyak waktu, bila sempat aku akan menjengukmu"
13. anakku, perhatikan bunda | seorang anak mungkin berubah dewasa, namun menjadi bunda berarti untuk selamanya
14. anakku, dengarkan bunda kali ini | jangan tergesa-gesa bercinta memadu nikmat, bila engkau belum siap, itu alamat maksiat
15. engkau mungkin bisa melihat masa depanmu dengan jelas | namun mataku yang mulai rabun melihatnya dengan lebih jelas
16. bunda tersenyum mendengar alasanmu, anakku datanglah semasa engkau sempat | lagipula seluruh waktuku sedari dulu telah kugadai untukmu
17. bila masa tuaku tiba di sebuah waktu | aku benci merepotkan engkau, aku memahami sekarang ada anak istri yang harus engkau beri waktu
18. mungkin bunda sudah pikun untuk sekedar memanggil namamu | namun bunda akan selalu mengingatmu dalam shalat dan doaku, annakku
19. saat bunda pergi suatu saat nanti, tak perlu jatuh tangismu menderai | bahagia bunda bila engkau menyembah Ilahi Rabbii
20. sesal bunda hanya satu, kenapa bunda tak bisa lebih lama bersamamu | menjagamu dari maksiat dan membimbingmu selalu dalam taat
Segera angkat telpon kita, ucapkan maaf pada Bunda kita..
Ucapkan sayang buat malaikat kecil kita yang dengan penuh kesabaran membesarkan kita dan merawat kita hingga kita bisa menjadi seperti ini..
Malaikat kecilku.. Bundaku tersayang.. maaf jika anakmu ini sering lalai dengan nasehatmu
Sering lalai untuk menghubungimu dan tanya kabarmu..
Maafkan anakmu ini yang tidak bisa setiap hari menemanimu, karena apa yang saya lakukan ini adalah sebagai wujud rasa sayangku pada Bunda karena telah memperjuangkan kami untuk bisa seperti ini..
Bunda anakmu di sini Insyaallah baik-baik saja, dan Insyaallah gak lupa untuk selalu mendoakanmu di setiap sepertiga malamku...
Insyaallah semua nasehatmu masih selalu aku ingat dan aku laksanakan..
Meski engkau gak paham agama secara benar tapi kau gak pernah bosan berpesan..
Nak.. jangan lupa sholatnya.. Nak.. Jangan lupa baca Al Qur'anNya.. Nak.. Kalau kerja hati-hati jangan pernah keluar dari jalan Allah.. Nak.. kalau sekolah yang serius biar cepet lulus..
Dan pesan-pesanmu yang lainya masih selalu ku ingat...
Tuhan... Berikan limpahan kesehatan dan tuntunan pada Bundaku untuk selalu dalam lindanganmu dan selalu istiqomah menjalankan perintahmu..
Ampunkanlah semua Dosanya.. sayanginlah BUndaku seperti kasih sayangnya yang tiada batas kepada kami..
Jauhkanlah dari siksa kubur dan siksa neraka dan kumpulkanlah kami di Jannah di syurga terindahmu..
Salam Semangat..
somen_49
No comments:
Post a Comment