Wah akhirnya dah bisa corat-coret di blog lagi setelah sekian lama disibukan dengan aktivitas tugas akhir. Beberapa hari menjelang sidang tugas akhir perasaan ini diliputi beberapa hal yang sangat aneh dan campur aduk, begitu juga partner tugas akhir saya. Perasaan takut dibantai dosen, takut tidak lulus, takut mengecewakan dosen pembimbing dan banyak hal yang lainnya. Namun aku berusaha melawan semua itu dan menanamkan secara dalam dihati dan pikiran aku bahwa saya harus lulus dan saya pasti bisa menjawab semua pertanyaan para dosen penguji. Tiap hari aku katakan hal itu pada diri saya sendiri sampai berkali-kali, mulai bangun tidur habis sholat di setiap aktiviatas aku selalu mengatakan hal yang sama aku pasti lulus dan aku pasti bisa mengalahkan para dosen penguji sidang tugas akhir saya. Beda halnya dengan kawan saya yang kemampuan dan kepintaranya sudah tidak diragukan lagi di angkatan saya bahkan semua dosen sudah mengenal dia. Namun dia juga mengalami hal yang sama dengan saya diliputi rasa yang sama dengan apa yag aku rasakan. Namun temenku selalu mengatakn wes di bantai gak papa aku kawan yang penting lulus. Kata-kata itu selalu di ulang-ulang setiap hari ketika kita mengerjakan dan mempersiapkan semua materi buat sidang, diulang dan diulang.
Hari yang kami tunggu-tunggu sudah datang jarum jam menunjukan pukul 13.00 dan arena panggung panas pun di mulai. Temenku mendapat kesempatan untuk pertama kali mempresentasikan hasil tugas akhir yang telah dikerjakan selama satu tahun dengan penuh susah payah. Para profesor dan Doktor alumnus universitas luar negeri sudah bersiap di meja masing-masing untuk mendengarkan dan menguji temen saya. Tahukanh kawan pembaca sekalian apa yang terjadi dengan teman saya sesuai dengan apa yang dia katakna setiap hari, teman saya yang biasanya ganas ketika didepan dan selalu melahap semua pertanyaan harus kesulitan menjawab pertanyaan dari para bapak dosen penguji. Melihat hal tersebut aku jadi tambah grogi dan perasaan takut mulai muncul lagi. Namun selalu aku katakan aku pasti bisa dan bisa. Applause dari para penonton sidang mengakiri waktu temen saya dan sekarang adalah giliran saya untuk tampil. materi yang aku siapkan aku presentasikan satu persatu dan tiba waktunya tanya jawab. Diluar dugaan tanpa sadar terasa seperti mimpi aku bisa menjawab lumyan lancar pertanyaan-pertanyaan dari para dosen penguji, tidak terasa waktupun erjalan dengan cepat dan sidangpun berakir. Setelah disuruh keluar beberapa saat kami disuruh masuk dan kami dinyatakan lulus sidang dan berhak menyandang gelar ST.
Dari kejadian itu aku bisa mengambil beberapa kesimpulan:
Apa yang tiap hari kita katakan dengan penuh keyakinan dan kita ulang berkali-kali merupakan suatu doa dan hal itu akan terjadi seperti apa yang kita katakan.
Tanamkan dalam hati bahwa apa yang kita lakukan adalah karya kita dan jangan pernah merasa minder meskipu sekecil apapun karya tersebut.
Ketika kita memiliki suatu karya yang bagus maka presentasikan dan bagilah ke orang lain dengan penuh percaya diri dan tanpa keraguan secra bagus pula.
Jangan pernah mengulang suatu kata-kata yang kurang baik karena hal itu merupakan doa buat kita.
somen 1 agustus 2010
No comments:
Post a Comment